Selasa, 20 September 2011

Ternak Merpati Potong, Jarang Pemainnya

Ternak Merpati Potong, Jarang Pemainnya
Senin, 18/10/2010 | 10:57 WIB
Burung dara atau merpati memang memiliki nilai jual tinggi, terutama merpati balap, merpati tinggian, dan merpati pos. Tetapi jika modal Anda pas-pasan, dan ingin perputaran uang dengan segera, beternak merpati potong pun bisa memberi keuntungan yang lumayan.

Bagi yang gemar dengan kuliner, tentu akan ingat lesehan-lesehan atau warung makan di pinggir jalan yang menyajikan menu sambal atau penyetan. Salah satu menu yang ditawarkan adalah merpati goreng. Kalau yang dipotong piyik (squab) tentu tak jadi masalah, akan tetapi kalau yang dipotong merpati balap tua dan afkir tentu menjadi masalah.
Di AS, merpati muda (25-30 hari) atau dikenal sebagai squab menjadi salah satu menu favorit. Dagingnya lunak dan enak. Daging merpati mengandung zat-zat gizi yang lengkap dan tinggi. Apabila sudah populer, diharapkan dapat menjadi substitusi dalam pemenuhan kebutuhan daging di Indonesia, khususnya daging ayam, sapi, dan kambing.
Permintaan yang terus mengalir adalah sebuah peluang yang belum banyak dibaca orang. Sungguh sangat sayang kalau peluang ini terlewatkan begitu saja hanya karena pasokan yang belum mencukupi. Merpati potong tetap menjanjikan peluang dan keuntungan walaupun penjualannya masih di tempat-tempat tertentu karena harganya yang masih tinggi. Tapi perlu diingat, peluang baru dengan sedikit ‘pemain’ yang menekuni, kemungkinan peluang berhasil sangat tinggi.
Pengepul merpati potong asal Ungaran, Kabupaten Semarang, Supratno menyebutkan, permintaan merpati potong di pihaknya berkisar 70 sampai 200 ekor per hari. Permintaan itu tak hanya datang dari wilayah Semarang tapi juga dari luar Jawa. Dia mengaku kadang kala mendapat order merpati ke Kalimantan dalam bentuk karkas beku mencapai 200 ekor dalam sekali kirim.
Supratno memasok merpati untuk warung makan, restoran hingga hotel-hotel berbintang. Harga setiap karkas merpati yang siap diolah sekitar Rp 15.000 – Rp 20.000. “Bergantung spesifikasi permintaan bentuk fisik dan bobot badan karkas,” jelasnya. Ditambahkan Supratno, untuk keperluan konsumsi sebenarnya yang diinginkan adalah merpati yang masih anakan.
Supratno menyebutkan, bahan baku squab didapatkan dari peternak merpati di sekitar wilayah Semarang. Diantaranya Mranggen, Purwodadi, Magelang, Temanggung, Solo, Boyolali dan Ambarawa. Patokan harga per ekor merpati dengan berat badan berkisar 200 gram – 300 gram adalah Rp 12.500. Sedangkan untuk merpati yang berbobot kurang dari 200 gram, dihargai Rp 10.000 per ekor.
“Sayang, karena pembudidaya merpati potong masih jarang, maka sangat sulit untuk mendapatkan squab,” ujar Supratno. Tak jarang kemudian digunakan merpati afkiran (sudah tua) dari para pemelihara merpati untuk hobi. “Kebutuhan merpati potong banyak diperoleh dari peternak merpati hobi,” imbuhnya.

Pasar Tak Menentu

Langkanya pembudidaya merpati potong menurut Suprapno karena pasarnya yang tak menentu. Misalnya saat liburan dan hari raya, permintaan merpati diprediksi meningkat, namun ternyata tak beda jauh dengan hari biasa.
Sementara, Agus Siswanto peternak merpati hobi beranggapan, kurang menariknya bisnis merpati potong karena kendala pakan yang mahal. “Bayangkan, biaya pakan bisa mencapai 2 – 3 kali lipat dari harga jual, itu belum termasuk biaya jamu-jamu jika dijadikan merpati balapan” ujarnya.Ongkos produksi yang mahal tersebut hanya akan sepadan jika bisa menghasilkan merpati hias atau balap yang bagus. Agus yang juga putra sulung Supratno menyebutkan, di beberapa daerah di Jateng dan Jogja, pernah ada pembudidaya yang menekuni bisnis merpati potong. Tapi kini jarang sekali dijumpai.
Budidaya squab tidak mudah, selain pangsa pasar yang belum jelas juga kendala pakan. Squab, kata Agus, idealnya tidak melebihi umur 1 bulan. Lebih dari itu, nilai jualnya akan menurun. Sementara, apabila pasar lesu, bisa diperkirakan squab di kandang membludak. Akibatnya, biaya pakan jadi membengkak.
Namun bagi pakar aneka unggas dari Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Teysar Adi Sarjana, budidaya merpati sebenarnya tak terlalu sulit. Jenis unggas ini mudah beradaptasi di berbagai tempat dan jarang ditemukan penyakit. Bahkan, sampai saat ini belum ada penyakit yang spesifik pada jenis unggas tersebut. “Salah satu jenis unggas tahan penyakit adalah merpati,” katanya.
Mengenai kendala biaya pakan, menurut Teysar bisa diantisipasi dengan pemberian pakan dari berbagai biji-bijian dan bahan pakan lain yang sesuai kebutuhan nutrisi merpati. “Kebutuhan protein merpati rendah, sekitar 13 – 15 %, sehingga pakannya mudah diganti dengan meramu pakan sendiri sebagaimana pakan ayam atau itik,” jelasnya.

Ras Pedaging

Pemeliharaan merpati (Columba livia) di Indonesia terbagi dalam dua kelompok. Pertama, mereka yang memeliharannya sebagai unggas kesayangan, baik sebagai merpati balap, merpati tinggian, maupun merpati pos. Kedua, mereka yang sengaja memeliharanya untuk tujuan komersial, dalam hal ini peternak.
            Termasuk dalam kelompok kedua antara lain peternak merpati balap, merpati tinggian, dan merpati pos. Lalu, di manakah posisi peternak merpati pedaging ? Sebenarnya mereka termasuk dalam kelompok kedua, tetapi jumlahnya masih belum seberapa.
            Sebenarnya semua jenis/ras merpati bisa dijadikan merpati potong. Yang menjadi persoalan adalah kualitas rasa, tekstur daging, dan laju pertumbuhan bobot badan. Jika ingin beternak, idealnya memilih merpati dari ras pedaging, seperti king, carneau, mondaine, giant homer, dan homer king. Jenis yang disebut terakhir inilah yang terpopuler di Indonesia.
            Merpati king dewasa memiliki bobot standar sekitar 742-857 gram (gr), sedangkan merpati remaja (muda) sekitar 686-780 gr. Namun berat potong ideal sekitar 500-700 gram, dengan lama pemeliharaan sekitar 45-60 hari.
            Otot dada besar, tebal, dan rasanya sangat lezat. Itu sebabnya, merpati king sangat digemari konsumen di luar negeri. Ada beberapa varietas warna bulu, misalnya biru, merah, dan kuning. Hampir semua varietas memiliki ukuran tubuh yang sama.
            Meski namanya giant homer, postur tubuhnya justru lebih kecil daripada ras-ras merpati pedaging lainnya. Tetapi justru karena itulah masyarakat menggemarinya. Apalagi rasa dagingnya juga lezat. Belakangan, merpati king dan giant homer disilangkan, sehingga menghasilkan ras baru bernama homer king. Ras inilah yang banyak dipelihara di Indonesia.
            Anak merpati balap yang disajikan sebagai burung dara goreng rata-rata hanya sekitar 0,25 kg per ekor. Sementara homer king 0,5 kg. per ekor. Daging homer king juga lebih tebal dan lebih lunak. Daging merpati balap kadang kala agak alot dan tipis.
Namun karena pasokan homer king sangat terbatas, maka merpati balap tetap mendapatkan tempat sebagai burung dara goreng di warung lesehan dan chinese food papan bawah. Faktor strata kemampuan ekonomi ini pulalah yang menjadi penyebab terciptanya strata menu burung dara goreng. Sebab harga anak merpati balap, paling tinggi hanya Rp 5.000 per ekor hidup. Sementara anak homer king bisa dihargai Rp 17.500 per ekor hidup. Tingginya harga merpati potong homer king, disebabkan oleh masih sedikitnya peternak yang mengetahui celah bisnis ini.ins

26 komentar:

  1. thanks infonya gan.
    Tapi saya bingung,tiap saya baca artikel tentang merpati potong di situ dijelaskan tingginya permintaan akan merpati potong. Lah yang saya bingungkan kemana untuk memasarkannya. Mungkin agan bisa ngasi info. Makasi gan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya minat kalau ada yg jual

      Hapus
    2. 082234591881,jual piyik dara

      Hapus
    3. kl ada yang minat ternak homer king saya punya banyak (stock melimpah) untuk keterangan lebih lanjut hub bp wahyu hp : 081 331 8998 802

      Hapus
  2. bisa beli dimana gan.di daerah bandung kalo ana mau ngedapatin bibit merpati potong...terima kasih

    BalasHapus
  3. itu wacana, yang ulis blm praktek bau teori, tidak masuk mas ternak merpati potong... harga di warung makan misal 1 potong 20 rb, anda piara merpati untuk satu bulan tak cukup 20 ribu, misal indukan sepasang harga 50.000, pakan sebulan sehari 500x 30 bulan=15.000, (apa cukup), beranak 2 selama 1 bulan pakannya= 15,000+15.000= 30.000... andai satu bulan beranak dan anaknya laku satu bulan. anak laku 2X10.000=20.000. untung dari mana gan?

    BalasHapus
  4. silakan dihitung praktikkan.... kalau ada pengalaman menarik dengan rangsum yang murah ya mungkin ada solusi terim kasih dan mhn maaf

    BalasHapus
  5. ini saya baru mau coba ternak
    tapi jenisnya gk paham
    cuma ntar kalau udah banyak bingung jg jualnya kemana ?
    Hhee...^_^

    BalasHapus
  6. @jobcazanov daerah mna ya, saya minat beli untuk konsumsi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya jual merpati potong gan hub no.hp saya 08139110766
      PIN BB 56f7fe6a

      Hapus
    2. Saya jual merpati potong gan hub no.hp saya 08139110766
      PIN BB 56f7fe6a

      Hapus
    3. Wilayah mana yg jual gan?

      Hapus
  7. Kalau saya impot burung merpati king honer 1kg bolih bagi berapa msia harga

    BalasHapus
  8. Mahu ternak king horner percubaan 100 pasang bolih bagi sebut harga

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya punya banyak bibit homerking dan untuk keterangan lebih lanjut hub bp wahyu hp : 081331899802

      Hapus
  9. JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK Kami
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    Ayo coba keberuntungan anda
    jutaan rupiah menunggu anda

    BalasHapus
  10. oh allah ini penipuan saya sudah sering ditipu seperti ini ratusan juta. anda kaki tangan penipu ya

    BalasHapus
  11. oh allah ini penipuan saya sudah sering ditipu seperti ini ratusan juta. anda kaki tangan penipu ya

    BalasHapus
  12. Saya Suplayer merpati Potong
    081211835782
    Siap Suplay Seluruh pulau jawa
    Pengiriman dari jawatimur

    BalasHapus